RSS

Masalah penyimpangan sosial


Penulisan kali ini akan membahas mengenai masalah penyimpangan sosial, masalah penyimpangan sosial sering terjadi disekitar kita. Pada zaman sekarang masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul, masalah ini telah lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian masalah-masalah penyimpangan sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang di lakukan oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan tersebut.
Pada kenyataannya hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku, hal ini mungkin di sebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku menyimpang atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial. Ironisnya ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu perilaku menyimpang, seperti : merokok, padahal perilaku menyimpang bukanlah hal yang patut untuk di banggakan.
Keadaan sepeti inilah yang akan memicu dan memperluas ruang lingkup sosial akan berpengaruh terhadap masyarakat lain. Masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugestiuntuk mengikuti perilakunya. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan yang lemah akan perilaku penyimpangan maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan terbawa dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap perilaku menyimpang  sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan. Hal itu di sebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal tersebut menjadi biasa.
Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah dapat sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang perilaku menyimpang atau penyimpangan-penyimpangan sosial. Serta memberikan informasi-informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Kedepannya dapat di betuk masyarakat yang bermoral danmenghindari perilaku-perilaku menyimpang . karena hal tersebut juga akan mempengaruhikualitas bangsa di mata dunia internasioanal.
Penyimpangan sosial dapat di artikan sebgai perilaku warga masyarakat yang di anggap tidak sesuai dengan kebiasaaan adat istiadat, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku (budirahayu, 2013,98). Penyimpangan sosial tidak terbatas pada perilaku-perilaku yang terlampaui melewati batas, hal-hal kecilpun bisa termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan di anggap menyimpang apabila ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya. Namun fenomena yang terjadi pada saat ini menunjukan bahwa banyak hal-hal menyimpang yang menjadi biasa di kalangan masyarakat. masyarakat menganggap sebuah perilaku menyimpang yang resesif atau tidak terlalu melewati batas sebagai perilaku normal yang wajar untuk dilakukan. Tidak sedikit masyarakat yang  justru bangga melakukan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial di anggap sebagai prestasi tersendiri bagi sebagian masyarakat, hususnya masyarakat yang belum terlalu memahami tentang hal-hal yang termasuk dalam penyimpangan sosial.
Ada banyak contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, mulai dari hal-hal kecil yang di anggap spele sampai hal-hal yang berakibat fatal. Membuang sampah di sembarang tempat sudah di anggap sebagai sebuah perihal menyimpang , karena hal tersebut tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. contoh lain adalah mencontek, merokok, mencuri, memakai obat-obatan terlarang, dan narkoba. Di sini akan di bahas penyimpangan sosial mengenai kebiasaan merokok yang di lakukan oleh wanita. Berikut hasil wawancara yang saya peroleh dari salah satu artikel terhadap perokok wanita.
Narasumber  : astri(AR)
umur : 19 tahun
saya astri umur 19 th , saya merokok karena saya merasa merokok bukanlah hal terlarang . saya sama teman-teman saya juga merokok, entah itu laki-laki atau perempuan sehingga saya merasa tidak mampu bergaul dengan mereka jika saya tidak merokok . saya juga berani merokok karena kakak perempuan saya juga merokok, saya melakukannya tanpa sepengetahuan orang tua saya. Mama saya tidak mengetahui hal ini hanya kakak saya yang mengetahui hal ini. saya merokok pada saaat saya merasa bosan dan suntuk, saat mood saya jelek saya merasa dengan merokok pikiran saya menjadi lebih tenang dan enjoy. Namun jujur saya terkadang merasa malu jika ada yang membahas tentang perokok perempuan. Di sisi lain saya merasa ini adalah hal yang biasa namun di sisi lain saya berusaha untuk berhenti merokok.
Sampai saat ini saya belum merasakan dampak dari kebiasaan saya merokok selama ini, tapi saya mengetahui bahwa merokok memiliki banyak dampak yang negatif . seperti menyebabkan kanker, paru-paru,dan penyakit-penyakit bahaya lainnya . saya juga menyadari bahwa merokok tidak di sukai oleh banyak orang terutama perempuan . saya merokok juga tahu tempat , jika teman-teman saya ynag lain tidak terbiasa denga asap rokok saya akan mencari tempat husus sehingga teman –teman saya tidak merasa terganggu dengan keadaan saya yang merokok.
Rokok adalah gulungan kertas yang berisi bahan-bahan berbahaya bersifat adiktif serta beracun. Merokok adalah kegiatan menghisap gulungan tersebut dengan cara menyulutnya dengan api terlebih dahulu. Merokok merupakan salah satu sikap penyimpangan , apabila orang-orang di sekitanya merasa terganggu dengan keberadaannya. Sedangkan merokok bagi para wanita di anggap menyimpang karena memang keberadaannya sangat jauh dari kebiasaan serta sangat jarang di temui pada umumnya . selain itu kebiasaan wanita merokok juga dapat di katakan sebagai perilaku menyimpang menyimpang di ambil dar pendekatan definisi menyimpang secara statistikal yang mengatakan bahwa yang mengatakan  bahwa kebiasaan-kebiasaan umum masyarakat adalah benar dan kebiasaan-kebiasaan yang jarang di lakukan atau tidak sering di lakukan di anggap perilaku yang menyimpang.
Ada banyak upaya yang bisa di lakukan untuk menegah perilaku menyimpang , upaya-upaya pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang yang bersangkutan baik oleh pemerintah, keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat di lakukan oleh pemerintah dengan memperluas sosialisasi tentang penyimpangan-penyimpangan sosial. Pihak keluarga dapat melakukan kontrol sosial  dan teman-teman sekitar dapat menghimbau untuk tidak melakukan penyimpangan sosial . Kontrol sosial dan sosialisasi yang cukup akan membantu mencegah penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat , keharmonisan keluarga juga dapat mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial sehingga perlu keluarga yang harmonis.
Saran hanya menyarankan kepada semua pihak untuk membantu proses sosialisasi dan kontrol sosial terhadap masyarakat dan para pelaku penyimpangan sosial dapat sadar akan tindakannya yang menyimpang.

Kemiskinan


 Pada penulisan saya kali ini, saya akan membahas mengenai kemiskinan. Di Indonesia masalah perekonomian terutama kemiskinan masih sangat merajalela. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat di sebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar (uang), ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif dan yang lainnya lagi memahami dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Di zaman yang semakin maju ini banyak penemuan teknologi baru yang sangat canggih dan sangat bermanfaat serta dapat mempermudah dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mempelajarinya dan bersaing agar mendapat pekerjaan yang layak. Di Ibu Kota banyak di jumpai gedung tinggi pencakar langit, tempat dimana orang-orang profesional dan pintar bekerja. Dengan belajar lebih giat, orang-orang tersebut dapat berkerja di barbagai perusahaan atau jajaran pemerintahan tersebut, serta dapat menikmati kehidupan yang layak dan tercukupi. Mereka pun bekerja ditempat yang enak dan dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan.
Namun, di balik gedung-gedung nan megah tersebut masih banyak lingkungan kumuh yang bisa di jumpai. Orang-orang dengan pekerjaan yang kurang layak atau penghasilan dari pekerjanya hanya dapat mencukupi kehidupan sehari-harinya saja, mau tidak mau mereka harus bertahan di lingkungan yang kumuh yang seharusnya tidak layak untuk di jadikan sebagai tempat tinggal apa lagi bagi bayi ataupun balita karena akan mempengaruhi kondisi kesehatannya. Namun dengan keterbatasan ekonominya mereka tidak ada pilihan lain, mau tidak mau mereka harus bertahan agar tetap memperoleh tempat untuk melindungi mereka dari panasnya sinar matahari dan dinginnya angin malam.
Walaupun ditempat tersebut mereka masih bisa merasakan panasnya matahari dan dinginnya angin malam, karena rumah mereka yang hanya terbuat dari triplek atau sisa sisa kayu dari pembuangan dan bahkan ada pula yang terbuat dari kardus bekas. Pakaian yang mereka kenakan pun seperti sudah tidak layak lagi dipakai karna suda usang dang robek-robek, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi karna untuk makan saja sudah susah, mereka tidak memikiran lagi mengenai pakaian dan kesehatan mereka.
Sunggu sangat ironis melihat kejadian itu begitu banyak warga kurang mampu dan miskin di balik kemegahan  kerlap kerlip Ibu Kota. Tetapi saya terus bertanya-tanya, apakah kemiskinan adalah sebab dari pemerintah atau dari diri sendiri yang tidak mau bekerja lebih keras untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik? Tetapi sudah banyak fakta yang membuktikan bahwa anak seorang yang kurang mampu dapat menjadi orang besar dengan penghasilan tinggi. Itu seharusnya menjadi bukti dan dapat membuat pemerintah harus lebih memperhatikan warga yang tidak mampu.
Selain itu, mereka yang memiliki keterbatasan perekonomian harus memiliki semangat dan tekad yang lebih kuat untuk merubah kehidupan mereka agar dapat lebih layak, asalkan mereka memiliki kemauan untuk merubah itu semua dan selalu berusaha pasti selalu akan ada jalan. Karna tidak menutup kemungkinan bagi orang yang memiliki keterbatasan ekonomi dapat berhasil dan sukses. Karna keberhasilan bukanlah dilihat dari latar belakang kekayaan atau pendidikannya. Banyak orang yang latar belakang pendidikannya tidak baik namun mereka bisa membuktikan kemampuannya sehingga mereka bisa meraih kesuksesannya.
Memang tidak dapat di pungkiri bahwa indonesia mempunyai banyak permasalahan terutama masalah ekonomi. Adanya ketidak sesuaian antara pekerjaan dengan calon pekerja, lapangan pekerja yang sulit yang menjadikan banyak timbulnya pengangguran sehingga dapat menimbulkan kemiskinan. Masalah yang lain yaitu kebutuhan pokok yang di berikan oleh pemerintah seperti pendidikan yang layak, layanan kesehatan dll.
Banyak berita yang menyatakan bahwa anggaran yang seharusnya di gunakan untuk pendidikan, layanan kesehatan dan yang lainnya malah di salah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Anggaran yang begitu banyak yang merupakan hak rakyat malah di gunakan untuk membuncitkan perut para jajaran petinggi di pemerintahan. masyarakat kecilpun tidak dapat berbuat apa-apa, mereka hanya dapat merasakan betapa kerasnya kehidupan dan hanya dapat memikirkan kelangsungan hidup tanpa dapat memikirkan niat untuk bersekolah, membeli obat jika sakit, memiliki rumah yang layak untuk ditinggali, dan lain sebagainya.
Yang bisa mereka pikirkan hanyalah, apakah besok bisa makan? Tanpa memperdulikan menu makanan apa yang akan dimakannya. Seharusnya para pejabat-pejabat pemerintah yang dengan tanpa perasaan bersalah saat memakan uang rakyat tersebut malu dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan ekonomi dan bahkan tanpa pendidikan tersebut tapi masih mau berusaha demi mencari sesuap nasi dan untuk menghidupi keluarganya dengan rejeki  yang halal, sedangkan mereka yang berpendidikan dan memakai pakaian rapi malah justru mencuri dengan cara korupsi. Sungguh, lebih terhormat mereka yang tidak mempunyai harta benda namun selalu berusaha dengan jerih payahnya ketimbang mereka yang memiliki kekayaan yang berlimpah namun dari hasil yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Apabila budaya korupsi di Indonesia masih terus merajalela, permasalahan kemiskinan tidak akan pernah terselesaikan. Untuk membenahi ini semua haruslah setiap pejabat pemerintah memiliki kesadaran untuk kesejahteraan Indonesia bukan hanya untuk kesejahterasaan diri sendiri, namun kenyataan yang terjadi sekarang masih sangat banyak pejabat pemerintah yang belum bisa sadar dan masih egois untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan kemakmuran dan kesejahteraan orang banyak. Padahal tanpa kami, mereka tidak akan bisa duduk di kursi yang empuk dengan berbagai fasilitas tersebut.
Seharusnya mereka juga mengingat janji-janji yang pernah mereka lontarkan saat pemilihan dulu, karna mereka yang terpilih adalah mereka yang diharapkan oleh masyarakat dapat memegang amanah yang disampaikan oleh rakyat tapi justru mereka yang terpilih tidak dapat memegang amanah tersebut dan terus menyalah gunakan kekuasaan yang mereka punya saat ini.
Mungkin dari semua permasalahan tersebut lah yang memdapat membuat kemiskinan masih merajalela. Jadi saya sangat berharap kepada pemerintah jangan hanya dapat membuat program kemiskinan tapi kenyataannya itu hanyalah sebuah program belaka tanpa ada realisasi terhadap masyarakat. Yang harus di lakukan pemerintah saat ini adalah merealisasikan program-program yang sudah pernah di buat agar masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaatnya dan saya sangat yakin pemerintah dapat melakukan itu jika mereka benar-benar mempunyai niat untuk membenahi kemiskinan.
Sampai sini penulisan saya mengenai kemiskinan jika terdapat banyak kata atau kalimat yang salah, saya mohon maaf. Semoga tulisnan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca :)

Pengangguran


            Banyak sekali masalah sosial yang terjadi di Negeri ini, salah satunya pengangguran. Pengangguran merupakan istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya di sebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Keterbatasan lapangan pekerjaan dan banyaknya jumlah angkatan kerja adalah faktor utama terjadinya pengangguran.
            Apabila tingkat pengangguran besar maka akan banyak timbul masalah sosial lainnya seperti, masalah ekonomi, kriminalitas dan masih banyak masalah-masalah sosial lainnya. Kenapa pengangguran bisa berdampak dalam berbagai masalah sosial lainnya? Karena jika seseorang mengaggur maka tidak ada pemasukan atau pendapatan yang bisa ia terima, karena ketiadaan pemasukan tersebut menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan, ini merupakan masalah perekonomian yang baru.
Karena ketebatasan ekonomi tersebut maka si penganggur untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya memilih jalan pintas untuk memperoleh uang seperti melakukan perampokan, pencurian, penjambretan dan masih banyak lagi kejahatan-kejahatan yang dapat dilakukan. Semua cara ia halal kan untuk memperoleh uang demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dengan kata lain, pengangguran memiliki efek yang sangat besar demi kemakmuran dan kesejahteraan di Negeri ini.
Selain itu, pengangguran yang terlalu lama bisa menimbulkan caciaan dan hinaan dari tetangga sekitar lingkungan tempat tinggal. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis si penganggur dan bahkan keluarganya. Sehingga si pengganggur dapat saja melakukan hal yang berbahaya. Dari salah satu artikel yang pernah saya baca, faktor-faktor penyebab pengangguran antara lain :
1.      Penduduk yang relatif banyak
2.      Penerapan rasionlisasi
3.      Teknologi yang semakin modern
4.      Adanya lapangan kerja yang dengan di pengaruhi musim
5.      Ketidakstbilan perekonomian politik dan keamanan suatu negara
6.      Pendidikan dan keterampilan yang rendah angkatan kerja tidak memenuhi persyaratan yang di minta dunia kerja
7.      Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan

            Oleh karna sebab itu maka, Pemerintah seharusnya lebih tegas untuk mengatasi masalah kependudukan, yakni dengan mencoba mengendalikan pertembuhan penduduk, karena di dasari pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya tingkat pengangguran yang lebih besar di masa yang akan datang. Selain itu, masyarakat juga harus merubah pandangan mereka mengenai “Banyak anak banyak rejeki” karena menurut saya jika masayarakat masih berpendapat seperti itu, mau pemerintah melalukan program apa aja tidak akan berhasil karena mereka masih beranggapan seperti itu. Jadi selain peran pemerintah, masyarakat pun harus ikut serta dalam membantu terlaksananya kebiijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain mengatasi masalah kependudukan, pemerintah juga harus memberikan dan mengarahkan pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) ke arah yang lebih baik, dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja serta pembukaan lapangan kerja baru dan pemerintah juga harus memberi kemudahan bagi pengelola sekolah-sekolah kejujuran. Usaha lainnya adalah dengan mencoba membuka lapangan pekerjaan di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang kegiatan ekonominya. Sehingga proses pemerataan kesempatan kerja menjadi lebih terjamin keberhasilannya, selain itu juga mengurangi konsentrasi tenaga kerja di pulau jawa.
Karena kalau hanya ter konsentrasi di pulau jawa maka akan menimbulkan kesenjangan yang semakin jauh di daerah-daerah yang kurang berkembang di bidang ekonomi. Dan mereka akan beranggapan bahwa dipulau jawa terutama di Ibu Kota akan mudah memperoleh pekerjaan, sehingga mereka berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat pengganguran di Ibu Kota. Maka dari itu, pemerataan pembangunan dalam segala aspek sangatlah penting. Selain itu, pemerintah harus membuat terobosan atau program- program yang baru untuk membuat lapangan pekerjaan di daerah yang tertinggal sehingga dapat menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
            Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran yang cukup penting, yakni masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan dengan cara mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap individu dengan mengikuti berbagai pelatihan yang disediakan oleh pemerintah serta meningkatkan kreativitas dalam membuat atau menciptakan produk dan jasa yang bisa memiliki harga jual. Karena zaman sekarang ini semua hal bisa dijual, tinggal kita menggali potensi yang ada didalam diri kita saja, selain menguntungkan dan bisa memperoleh pendapatan lebih kita juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu pemerintah dalam menekan tingkat pengangguran.
Zaman sekarang ini teknologi sudah sangat canggih, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk memasarkan barang atau jasa yang ingin kita jual dan penyebarannya juga sangat meluas. Dengan bantuan teknologi kita dapat menghemat pengeluaran untuk biaya pemasaran, dan anggaran yang seharusnya kita keluarkan untuk biaya pemasaran tersebut dapat dialokasikan untuk menambah jumlah pekerja sehingga akan meningkatkan perekonomian dan mengurangi tingkat pengangguran bukan?
Kalau kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan buat apa kita susah payah bekerja dibawah pimpinan orang lain? Lebih baik kita menjadi pemimpin diperusahaan kecil namun milik kita sendiri dari pada kita bekerja diperusahaan besar namun milik orang lain. Karna setiap hal besar diperoleh dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Kalau saja masyarakat Indonesia memiliki pandangan yang seperti ini mungkin diIndonesia tidak akan banyak perusahaan-perusahaan besar milik negara asing di Negara kita.
Jadi mulai sekarang cobalah untuk berkreativitas dan berinovasi untuk membantu perekonomian Indonesia. Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi? Semoga dengan pendapat saya dalam artikel ini dapat membantu menyadarkan para pembaca sekalian untuk dapat terus meningkatkan kreativitas dan terus berenovasi terhadap pencapaian anda. Tetap berusaha dan terus meningkatkan potensi yang ada didalam diri anda karna kita tidak akan tahu dibidang apa kita akan berhasil. Lakukan yang terbaik agar memperoleh hasil yang terbaik pula. Jangan pernah takut untuk gagal karna setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga untuk mencapai kesuksesan.

Bagaimana Koperasi yang Ideal itu?

Pada pokok pembahasan kali ini masih mengenai koperasi, mungkin diantara kita hanya mengetahui apa itu koperasi, apa fungsi serta tujuannya saja. Tapi jika ditanya bagaimana si koperasi yang ideal itu? Mungkin beberapa diantara kita masih ada yang belum bisa menjawabnya. Nah kali ini saya akan membahas mengenai koperasi yang ideal dan bagaimana mewujudkan koperasi yang ideal tersebut.
Setiap koperasi harus mampu menunjukkan jati dirinya sebagai badan usaha yang dibentuk untuk tujuan mulia dan demi kepentingan bersama berdasarkan ajaran Allah SWT. Citra sekaligus idealisme yang berlandaskan moral dan ajaran agama harus selalu dikedepankan agar tidak terjebak dalam irama yang justru akan merusak citra koperasi. Terlebih pada diri koperasi yang berlabelkan mahasiswa (koperasi mahasiswa/kopma) maupun koperasi pondok pesantren (koppontren), harus mampu mewujudkan dan menjadi teladan yang baik dalam hal pembentukan dan tujuan serta pengelolaan koperasinya yang baik serta bermoral.
Semua itu menjadi penting artinya ketika selama ini ada kecenderungan koperasi dibentuk dengan tujuan yang terkadang menyimpang dari asas-asas perkoperasian itu sendiri. Bahkan tidak sedikit koperasi yang dibentuk justru sekedar alat untuk mencari keuntungan pribadi atau dikelola dengan cara yang tidak profesional. Alangkah sangat disayangkan kalau hal-hal semacam itu tidak dicermati sebagai suatu bentuk pelajaran yang harus diambil hikmahnya. Pengambilan hikmah tersebut menjadi berarti manakala ditindaklanjuti sebagai suatu bentuk pelajaran dan disikapi secara tepat agar mampu memberi manfaat bagi pemerkokohan dan pengembangan eksistensi koperasi.
Melalui cara itulah koperasi akan dapat berkembang seperti yang diinginkan bersama secara positif. Untuk mewujudkan hal itu pun tidak mudah. Perlu ada dukungan bersama antara pengurus, pengawas, anggota, dan pembina agar koperasi yang ada dapat selalu maju. Sangatlah perlu dicermati bila majunya suatu koperasi pada dasarnya ditentukan tiga hal, yaitu :
1.      Tujuan dari dibentuknya koperasi itu sendiri. Tujuannya harus ideal, sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan dan disepakati anggota.
Koperasi yang ideal adalah suatu koperasi yang dibentuk dengan semangat kebersamaan dan dijadikan wahana yang potensial untuk:
a.       Melakukan kegiatan ekonomi (usaha) bersama untuk kepentingan (untuk memenuhi kebutuhan) bersama dengan semangat kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah.
b.      Meningkatkan persatuan dan kesatuan di kalangan anggota serta berbagai pihak yang ada.
c.       Belajar melakukan kegiatan ekonomi (usaha) —bagi yang belum pernah melakukan kegiatan usaha.
d.      Membantu khususnya anggota (bila berkembang bisa untuk masyarakat pada umumnya) dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Termasuk masalah keuangan.
e.       Menjadikan koperasi sebagai sarana mencapai tujuan koperasi seperti yang diinginkan para anggota.
f.       Memantapkan orientasi yang positif pada diri anggota agar koperasi dapat dijadikan sebagai suatu unit kegiatan kelembagaan.

2.      Komitmennya pengurus dan anggota terhadap hakekat koperasi, tujuan positif, peraturan dan pengembangannya. Dalam hal ini setiap pengurus harus memiliki idealisme dengan dasar moral yang baik. Dengan idealisme itulah mereka akan memiliki komitmen yang baik terhadap perkoperasian.
Setiap pengurus harus memiliki idealisme dengan dasar moral yang baik. Dengan idealisme itulah mereka akan memiliki komitmen yang baik terhadap perkoperasian. Dalam hal ini, anggota dan pengurus, pengawas maupun pembina koperasi harus memiliki komitmen yang baik terhadap hakikat koperasi, tujuan positif, peraturan dan pengembangannya. Komitmen ini adalah modal dasar untuk bisa dikelola dan dikembangkannya koperasi secara baik dan benar, serta memberi manfaat bersama, sehingga diharapkan anggota, pengelola, pengawas dan pembina koperasi dapat selalu:
a.      Memiliki semangat untuk selalu memajukan koperasi dan bertanggungjawab secara penuh demi kemajuan koperasi.
b.      Mengedepankan moral dan mental yang baik dalam kehidupan seharihari. Terlebih saat menjadi anggota, pengurus, pengawas maupun pembina koperasi.
c.       Menghindarkan diri dari perbuatan tercela atau hal-hal yang dapat merusak jati diri koperasi.
d.      Melakukan penggalangan anggota yang lebih banyak dan berkualitas yang didasarkan pada kesadaran untuk berkoperasi.
e.       Profesionalismenya pengurus dalam pengelolaan koperasi (manajemen) dan membaca tuntutan zaman yang ada.

3.      Profesionalismenya pengurus dalam pengelolaan koperasi (manajemen) dan membaca tuntutan zaman yang ada.
Soal profesionalisme ini menjadi penting, karena koperasi tidaklah dapat dijalankan dengan asal-asalan. Ada aturan main untuk bisa mengelola koperasi. Di samping harus memiliki dasar untuk bisa mengelola koperasi, juga harus mengembangkan koperasi secara baik dan benar. Profesionalisme ini memiliki arti bahwa pengelola harus memiliki visi dan misi yang baik dalam mengelola koperasi. Tidaklah cukup seorang pengurus atau pengelola koperasi hanya mengandalkan pada kemampuan administrasi perkoperasian atau sekadar menjalankan tugas menjalankan kegiatan rutininas koperasi semata.
Dibutuhkan adanya kemampuan memimpin, mengawasi, mendengar, memperbaiki dan mengendalikan berbagai sektor untuk kemajuan koperasi. Berbagai aturan hukum tentang perkoperasian harus dapat dihormatinya dengan baik. Demikian pula dengan hak dan kewajiban para pihak dalam koperasi, juga harus selalu dihormati dengan baik. Kalau memang koperasi wajib memiliki status hukum yang jelas, tentu status itu harus didapatkan dengan cara yang sesuai aturan hukum dalam bentuk akta badan hukum.
Demikian pula dengan kewajibannya untuk melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT), tentu RAT tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Bila RAT tidak dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, konsekuensinya manajemen koperasi tersebut bukan sekedar tidak sah lagi dari segi hukum, tetapi juga dapat dibatalkan status hukumnya. Hal demikian berlaku pada semua koperasi yang memiliki status hukum sebagai suatu badan hukum. Tidak terkecuali dalam hal pengembangan usaha koperasi dan kemitraannya, juga harus dapat diwujudkan secara baik melalui suatu manajemen koperasi yang profesional. Berbagai tuntutan zaman harus diusahakan semaksimal mungkin dijawab dengan baik. Termasuk memenuhi keinginan anggota.

Selain ketiga hal tersebut setiap pengurus koperasi juga harus mampu memenuhi kriteria pengurus koperasi yang ideal, yaitu :
1.      Berani
Sejauh mana pengurus berani mengambil resiko? Jangan memilih orang yang hanya cari aman untuk jadi pengurus koperasi. Sejauh mana pengurus berani mengkonfrontasi orang-orang yang menghalangi perkembangan koperasi? Untuk berkembang, koperasi perlu berubah. Dan dalam perubahan pasti ada orang-orang yang menentang, orang-orang yang berdiri menghalangi di tengah jalan mencapai tujuan. Apakah pengurus berani menghadapi orang-orang seperti itu? Jika tidak berani, jangan pilih orang tersebut sebagai pengurus.
Sejauh mana pengurus berani menghadapi kritikan dan cemoohan orang lain? Jangan memilih pengurus yang ragu-ragu mengambil keputusan hanya karena banyak orang tidak suka. Jika suatu keputusan sudah dipertimbangkan dengan matang, dan itu benar adalah untuk kepentingan koperasi. Meskipun mendapat kritikan dan cemoohan, pengurus harus tetap maju. Berani menghadapi kritikan dari orang-orang yang kurang mengerti.

2.      Punya integritas yang tinggi
Integritas berarti walk the talk and talk the walk. Melakukan apa yang ia katakan dan mengatakan apa yang ia lakukan. Bukan cuma orang yang omdo (omong doang) atau NATO (No Action Talk Only). Orang yang punya prinsip dan nilai yang dipegang teguh. Orang lain tahu karakter orang tersebut jika menghadapi tekanan seperti apa, jika menghadapi masalah seperti apa. Orang yang tidak mudah terombang-ambing oleh issue atau pendapat mayoritas.

3.      Berjiwa wirausaha
Berjiwa wirausaha identik dengan tahan banting, kreatif, mandiri, tidak mudah putus asa. Pilihlah pengurus yang jika memungkinkan punya pengalaman membangun bisnisnya sendiri. Pilihan terakhir adalah pengurus yang seumur hidup jadi orang gajian, agak sulit untuk menjadikan orang seperti ini untuk jadi pengurus. Minimal perlu diikutkan workshop dan pelatihan kewirausahaaan.

4.      Berjiwa pemimpin
Kepemimpinan punya dasar-dasar, prinsip-prinsip dan gaya kepemimpinan yang macam-macam. Itu yang harus dimiliki oleh pengurus koperasi.

5.      Punya kemampuan manajerial
Calon pengurus harus memiliki cara dalam merencanakan sesuatu agar efektif, bagaimana mendelegasikan, bagiamana membagi perusahaan kedalam fungsi-fungsi kerja, dan lain-lain.

6.      Mengerti tentang perkoperasian
Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggota dan masyarakat. Pengurus harus bertanya 'apa kontribusi koperasi saya dalam mensejahterakan anggota? Apa kontribusi koperasi saya dalam mensejahterakan masyarakat?' Prinsip koperasi salah satunya adalah 'kemandirian'. Pengurus harus bertanya 'Apakah hidup koperasi masih bergantung pada pihak tertentu yang bukan anggota? Jika jawabannya iya, maka koperasi belumlah mandiri. Dan pengurus perlu mengambil langkah-langkah agar prinsip kemandirian koperasi dapat dijalankan.

7.      Punya keahlian interpersonal yang baik
Pendidikan perkoperasian adalah salah satu prinsip koperasi Sasaran pendidikan ini terutama adalah anggota, karena anggota lah secara bersama-sama yang menentukan jalannya koperasi. Pendidikan perkoperasian ini tidak dilakukan dengan sekali atau beberapa kali memberikan penyuluhan atau seminar umum. Pendidikan koperasi akan jauh lebih efektif jika dilakukan dengan pendekatan personal dan berangsur-angsur. Mendekati dan memberikan pemahaman tentang koperasi kepada orang per orang, kelompok per kelompok. Disinilah peran keahlian interpersonal. Bagaimana pengurus dapat memengaruhi para anggota koperasi untuk bersama-sama memajukan koperasi.

            Demikian pokok bahasan mengenai koperasi yang ideal, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sumber :